Istilah roda gigi
Gambar Roda Gigi
Istilah-istilah roda gigi :
a. Pitch circle, merupakan garis lingkaran
bayangan, jarak antara gigi yang harus bertemu/berimpit untuk sepasang roda
gigi.
b. Pitch diameter, diameter jarak antara/diameter
tusuk.
c. Circular pitch, panjang busur lingkaran jarak
antara pada dua gigi yang berdekatan.
d. Addendum, tinggi gigi di luar lingkaran jarak
antara “tinggi kepala gigi”.
e. Dedendum, tinggi gigi di dalam lingkaran jarak
antara “tinggi kaki gigi”.
f. Clearance, kelonggaran antara tinggi kaki gigi
dengan tinggi kepala gigi yang saling menangkap.
g. Backlash, perbedaan antara lebar gigi yang
saling menangkap pada lingkaran jarak antara.
h. Sudut tekan, sudut antara garis singgung jarak
antara dengan garis tekan.
i. Garis tekan, garis yang dihasilkan dari hubungan
titik-titik tekan dan memotong titik singgung lingkaran jarak antara 2 roda
gigi.
Fungsi roda gigi
Secara umum fungsi roda gigi adalah mentransmisikan daya dari roda gigi
penggerak.
Prinsip kerja roda gigi
Roda gigi penggerak dan roda gigi yang digerakkan saling bersinggungan. Apabila roda gigi berputar maka roda gigi yang digerakkan juga berputar dan arah kedua roda gigi tersebut berlawanan.
Jumlah putaran dan kecepatan keduannya tergantung dari jumlah gigi dan diameternya. Jika roda gigi jumlah gigi atau diameter gigi penggerak lebih sedikit atau lebih kecil dibandingkan dengan roda gigi yang digerakkan maka jumlah putaran roda gigi penggerak lebih besar.
Macam-macam roda gigi
Roda gigi lurus
Roda gigi heliks
Roda gigi payung
Roda gigi cacing
Roda racet
2. Rantai
Pengertian
Rantai merupakan penggerak fleksibel dan penggunaannya dituntut suatu perbandingan yang tepat dan pemindahan gaya dilakukan dengan bebas slip.
Keuntungan :
- Bebas slip
- Pemindahan transmisi tepat
- Dapat diputar dengan sebuah rantai berporos banyak baik searah ataupun berlawanan dengan arah putaran
Kerugian :
- Mahal
- Pengencangan sabuk
- Timbul suara
Macam-macam rantai
Rantai sebagai pemindah daya pada mesin dibedakan menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut :
a. Rantai gall
Rantai gall terdiri atas keping-keping rantai dan pen engsel. Keping-keping dihubungkan satu dengan lainnya oleh pen. Rantai gall banyak digunakan untuk pemindahan daya kecil, mengingat tekanan bidang antara keping rantai dan pen lebih besar.
Gambar Rantai gall
b. Rantai bus
Rantai bus dibuat sama seperti tantai gall, tetapi dengan tambahan bus (silinder) pada pen engsel. Gerakan engsel terjadi antara bus dengan bidang luar pen dan bukan antara keping rantai dengan leher pen seperti pada rantai gall. Dengan demikian rantai bus lebih tahan terhadap tekanan bidang.
Gambar Rantai bus
c. Rantai bus rol
Rantai rol dibuat seperti rantai bus, tetapi dilengkapi dengan tambahan bus kedua. Pen diselubungi oleh 2 bus; bus dalam terikat dengan keping rantai dan bus luar yang dapat berputar bebas sekeliling bus dalam. Rantai rol lebih tahan terhadap tekanan bidang, sehingga dapat menerima gaya tarik yang lebih besar.
Gambar Rantai bus rol
d. Rantai kait pen
Bagian-bagian dari rantai semacam ini terdiri atas kepingan-kepingan berbentuk garpu dengan pen yang disatukan dan mempunyai bagain kait yang dapat disambungkan satu dengan yang lainnya. Rantai semacam ini banyak dipakai pada mesin-mesin pertanian dengan jarak (mata rantai) sekitar 30 sampai dengan 38 mm.
Gambar Rantai kait pen
e. Rantai morse
Rantai morse terdiri atas susunan kepingan-kepingan rantai berbentuk gigi. Keuntungan: Menghasilkan gerakan yang stabil tanpa suara, pada kecepatan rendah maupun pada kecepatan tinggi, sehingga disebut ”silent chain” (rantai gerakan tanpa suara). Kerugian : Konstruksinya lebih sulit, harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih teliti.
Gambar Rantai morse
3. Sabuk penggerak
Pengertian
Sabuk merupakam penggerak fleksibel, dimana roda-roda tidak saling bersentuhan dan besar jarak antara poros bisa dipilih sesuka hati.
Keuntungan :
- Konstruksi sederhana dan murah
- Bisa menggerakkan lebih banyak poros di dalam waktu yan bersamaan ke arah putar yang sama ataupun yang berlawanan.
- Meredam getaran
- Tidak menimbulkan suara
- Efisiensi lebih tinggi (98% sampai 99%)
- Kecepatan sabuk bisa sampai 100 m/detik
- Perubahan (rasio) transmisi kurang presisi
- Pengencangan sabuk
Macam-macam sabuk penggerak
Sabuk penggerak dibedakan menjadi dua macam, yaitu sabuk penggerak datar dan sabuk penggerak V.
a. Sabuk penggerak datar
Sabuk penggerak digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut :
1. Sabuk penggerak konvensional
Sabuk penggerak konvensional yaitu sabuk penggerak datar tanpa gigi-gigi celah dan variasi lain.
2. Sabuk penggerak berurat
Sabuk penggerak ini pada dasarnya merupakan sabuk penggerak datar yang dibentuk atau dibuat berurat-urat pada sisi bawahnya.
3. Sabuk penggerak positif
Pada
dasarnya sabuk ini merupakan sabuk penggerak datar yang bagian bawahnya dibuat
berurat-urat melintang dan berfungsi seperti pada roda gigi maupun
rantai-rantai penggerak.
b. Sabuk penggerak – V
Gambar Sabuk penggerak V
Keuntungan menggunakan sabuk penggerak – V :
a. Rasio kecepatan besar
b. tahan lama (3 – 5 tahun)
a. mudah memasang dan melepas
b. tidak bersuara
c. dilengkapi dengan penyerap hentakan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan.
Bahan sabuk penggerak Sabuk penggerak datar konvensional biasanya dibuat dari bahan :
1. Kulit biasa
2. Karet tenun atau tali tenunan
3. Karet atau plastik
4. Kulit yang diperkuat
5. Kain tenunan
4. Kopling
a. Kopling gesek
Pengertian
Kopling merupakan alat yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan putaran spidel utama mesin atau bagian lain yang berputar tanpa menghidupkan dan mematikan putaran dari sumber putarannya.Kopling gesek merupakan penghubung bagian mesin yang berputara dengan system kontak gesek.
Fungsi kopling gesek
Fungsi kopling gesek adalah untuk menghubungkan atau memisahkan putaran mesin penggerak dengan mesin yang digerakkan dengan system kontak gesek.
Macam-macam kopling gesek
a. Kopling gesek kerucut
Kopling ini sederhana dalam konstruksi dan digunakan untuk mesin-mesin yang tidak bertenaga besar (HP-nya rendah) karena akan terjadi slip bila bebanya terlalu besar. Bidang geseknya berupa dua buah kerucut terpancung yang dapat merapat dengan yang lainnya. Hubungan terjadi oleh gaya dorong yang menyebabkan gaya gesek keliling.
Gambar Kopling gesek kerucut
b. Kopling gesek radial
Kopling ini bidang geseknya berbentuk tromol atau silinder yang berbentuk cincin atau sepatu. Cincin atau sepatu ditekan pada tromol arah radial melalui tuas ulir oleh gaya dorong. Gaya dorong pada kopling ini hanya bekerja pada waktu yang diperlukan.
Gambar Kopling gesek radial
c. Kopling gesek aksial
Kopling ini bidang geseknya berbentuk piringan. Piringan ini terdiri dari satu piringan atau lebih yang diklem pada pelat metal. Piringan yang lebih lebih dari satu disebut kopling lepas piringan majemuk, sedangkan yang hanya satu piringan disebut kopling lepas piringan tunggal.
Gambar Kopling gesek aksial
Prinsip kerja kopling gesek
a. Menghubungkan
Bidang-bidang kopling gesek didorong dan ditekan satu dengan yang lain, poros yang di gerakkan berputar dari kecepatan nol, sehingga kecepatannya sama dengan poros yang menggerakkan.
b. Telah dihubungkan
Kedua bidang gesek telah menjadi satu, kopling berfungsi, poros yang digerakkan dan yang menggerakkan berputar dengan kecepatan yang sama.
c. Melepaskan
Bidang-bidang gesek dipisahkan satu dengan yang lain, poros yang digerakkan memperlambat kecepatan berputarnya lalu berhenti.
d. Telah dilepaskan
Kedua bidang gesek telah meregang, poros yang digerakkan sudah tak bergerak, kopling gesek sudah tak berfungsi lagi. Poros yang menggerakkan dapat berlangsung berputar atau juga berhenti.
Bahan kopling gesek
a. Kopling gesek kerucut dibuat dari besi cor
b. Kopling gesek radial dan aksial dibuat dari ferodo atau asbestos berserat pada besi cor.
5. Rem
a. Rem tromol
Pengereman terjadi apabila pengemudi menginjak/menekan pedal rem, gerakan ini akan mengakibatkan sepatu rem pada roda tertekan melawan tromol yang sedang berputar. Kontak antara sepatu rem dengan tromol akan menimbulkan gesekan, yang mengakibatkan kendaraan mengurangi kecepatan atau bahkan berhenti.Pada dasarnya rem tromol terbagi atas dua bagian komponen utama, yaitu tromol (drum) yang dipasangkan terikat bersama roda dan berputar apabila roda berputar, dan plat penahan (backing plate) yang tidak berputar. Pada plat penahan terpasang kelengkapan yang memungkinkan terjadinya pengereman. Plat penahan antara lain terdiri dari silinder roda, sepatu rem beserta pegas-pegas, dan perangkat penyetelan.
Macam-macam rem tromol :
1. Rem tromol jenis simplek
Rem tromol jenis simplek adalah jenis yang paling sederhana pada kendaraan. Konstruksi rem tromol jenis simplek terdiri dari sepatu rem sebelah kiri yang disebut dengan sepatu primer (primary shoe) dan sepatu sebelah kanan disebut sepatu skunder (secondary shoe).
Cara kerja :
Pada waktu pedal rem diinjak, tekanan fluida dari silinder master dipindahkan ke silinder melalui pipa-pipa rem, sehingga piston dari silinder roda mendorong sepatu primer dan sepatu sekunder. Akibatnya, kedua sepatu rem akan mengembang ke luar, sementara tromol dalam keadaan berputar dan mengalamu dua kejadian, yaitu :· Sepatu rem akan terseret oleh putaran tromol sehingga menimbulkan gesekan.· sepatu rem yang bekerja sebagai gaya balik akan mengurangi gaya dorong pada sepatu rem.
Gambar Simplek
2. Rem tromol jenis dupleks
Rem tromol jenis dupleks adalah rem tromol dengan dua silinder roda yang ujung-ujungnya dipasangkan sepatu primer dan sekunder. Sedangkan ujung silinder roda yang lain dipasangkan penyetel. Karena kedudukan piston-piston searah putaran roda, maka sepatu primer dan sekunder menjadi leading. Hal ini berlaku sama pada waktu kendaraan maju atau mundur.
Gambar Dupleks
3. Rem tromol jenis servo
Rem tromol jenis servo dirancang antara sepatu-sepatu saling membantu.
Cara kerja :
Jika sepatu-sepatu memperoleh tekanan dari piston, sepatu primer akan terbawa oleh putaran tromol dan diteruskan ke sepatu sekunder melawan tromol dan silinder penyetel.
Gambar Servo
b. Rem cakram
Rem cakram (disk brake) adalah rem pada kendaraan yang memperoleh daya pengereman dicapai melalui pad-pad tidak berputar yang menjepit cakram yang berputar. Rem cakram dapat efektif dibandingkan dengan rem tromol, karena cakram terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan dapat membuang air dengan segera. Oleh karena itu, gaya pengereman baik dapat terjadi walaupun kendaraan pada kecepatan tinggi.